Context Diagram dan DFD Diagram

Context diagaram merupakan sebuah diagram sederhana atau diagram level atas yang menggambarkan proses aliran data dari sebuah sistem secara singkat. Context diagram ini digunakan oleh seorang analis untuk memberikan penjelasan kepada customer atau tim development untuk menjelaskan kemungkinan-kemungkinan data apa yan akan terlibat dalam sebuah sistem yang dibangun. Kegunaan context diagram ini merupakan sebuah rancangan untuk membuat diagram selanjutnya yang lebih detail dari context diagram yaitu DFD diagram atau bisa disebut Data Flow Diagram. Pada context diagram memiliki simbol yang sama dengan DFD diagram, hanya saja dalam context diagram tidak melibatkan salah satu simbol dari DFD diagram yaitu simbol store.  DFD diagram juga memiliki peran yang sama seperti context diagram tetapi lebih detail dari proses yang ada dalam context diagram. Proses yang terdapat pada context diagram dipecah menjadi beberap fungsi yang akan terlibat dalam sebuah sistem berdasarkan use case diagram , hanya saja dalam DFD ini terdapat aliran data dan data store yang membedakan dengan use case diagram. Dalam DFD diagram simbol data store digunakan sebagai sebuah media database atau tabel yang akan dilibatkan dalam rancang-bangun sistem database nantinya. Berbeda dengan context diagram, DFD diagram ini lebih komplek karena akan dipecah-pecah menjadi sebuah proses yang lebih detail, dimana satu fungsi bisa menjelaskan beberapa fungsi yang terlibat dalam sebuah fungsi tersebut. Adapun acuan dari gambaran DFD diagram bisa berdasarkan use case description atau pengembangan dari ide seorang analis sistem. Di dalam DFD diagram terdapat beberapa level disesuaikan dengan level 1 sampai dengan level terakhir yang dianggap bahwa fungsi dari DFD tersebut sudah tidak dapat dikembangkan ke level selanjutnya. Untuk simbol dari context diagram dan DFD diagram terdapat 4 simbol utama yang digunakan yaitu :
Entitas menggambarkan sebuah aktor yang terlibat dalam sebuah sistem , sedangkan proses merupakan sebuah fungsi yang menceritakan sebuah aliran data dan pada process ini harus diawali dengan kata kerja. Sedangkan data flow diagram ini menceritakan aliran data dari sebuah entitas ke proses. Dan selanjutnya adalah sebuah data store yang digunakan untuk menunjukkan sebuah aliran data akan disimpan di dalam sebuah database pada tabel apa. Dan yang perlu diperhatikan bahwa sebuah process pada context diagram dan data flow diagram harus ada aliran data masuk dan data keluar dari sebuah simbol process, tidak boleh salah satu saja masuk atau keluar. Setelah memahami simbol dari context dan DFD diagram yang digunakan di bawah ini ada sebuah contoh penggunaan simbol-simbol tersebut dalam sebuah contoh sistem yang saya gunakan disini yaitu sebuah gambaran dari sistem whatsapp, dari sini sebuah sistem whatsapp saya gambarkan dengan sistem kegunaaan whatsapp di versi pertama,

Dari gambar di atas terdapat dua aktor atau entitas yang terlibat dalam sistem whatsapp yaitu penerima dan pengirim sedangkan aliran data yang aka dilibatkan dalam sistem whatsapp baik data masuk dan keluar yaitu informasi akun, status, chat, video dan voice call. Adapun yang terlibat aliran data masuk ke proses melibatkan semua data sedangkan untuk yang keluar dari proses hanya satu data yang tidak dilibatkan yaitu aliran data akun. Setelah berhasil membuat diagram context selanjutnya yaitu membuat DFD level 1. Biasanya DFD level 1 untuk prosesnya didasarkan dari gambaran use case diagram hanya saja di DFD ini terlihat aliran data dari tiap fungsi/proses yang tidak terlihat dalam sebuah use case diagram. Secara sekilas use case gambaran use case diagram adalah sebagai berikut :

Diatas aadalah gambaran dari use case diagram dan selanjutnya dikembangkan menjadi sebuah DFD level 1. Dimana DFD level 1 merupakan kolaborasi dari context diagram dan use case diagram :
Bisa dilihat diatas terdapat dua entitas yang sama yang terdapat pada context diagram yaitu pengirim dan penerima. Sedangkan fungsi-fungsi yang terdapat pad ause case diagram digunakan dalam sebuah proses dari DFD diagram selain pengembangan fungsi yang lain yang tidak ada dalam use case diagram, minimal fungsi yang dilibatkan adalah fungsi dalam use case diagram. Dan di dalam tiap proses pada fungsi gambar DFD diatas terdapat aliran data masuk dan keluar. Dan dari gambaran DFD level 1 di atas hanya melibatkan 2 data penyimpanan yaitu data akun dan data kontak pertemanan. Setelah kalian berhasil membuat DFD level 1 maka bisa dilanjutkan ke DFD level 2 , level ini digunakan untuk menjelaskan lebih detail dari sebuah aliran data yang akan dilibatkan pada sebuah proses pada level 1. Jadi di DFD level 2 ini kita akan menjelaskan lebih jauh terkait sebuah proses yang terdapat pada proses level 1. Dimisalkan digambaran di bawah kita kaan menjelaskan proses yang terdapat pada DFD level 1 yaitu proses Penggilan video/suara

Bisa dilihat pada gambar terkait diagram dari proses panggilan video/atau suara pada sistem whatsapp. 1 proses yang terdapat pada DFD level 1 bisa dipecah menjadi 4 proses yang lebih detail untuk menjelaskan jalannya sebuah aliran data panggilan video/suara dari pengirim dan penerima. Pada umumnya sebuah Data Flow Diagram minimal berada pada level 2, sebagai level yang paling sederhana. Dan dari level 2 bisa dijelaskan ke level-level selanjutnya jika dibutuhkan penjelasa yang lebih jauh terkait aliran data dari sebuah DFD diagram. Diagram ini pada dasarnya digunakan sebagai acuan analis sistem untuk menjelaskan ke database sistem serta tim programmer terkait data yang terlibat nantinya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *