Langkah-langkah Implementasi CMMS yang Efektif

Oleh : SPrihatono   ; Maintenance Specialist – Greskit

Berikut ini langkah langkah praktis implementasi CMMS di perusahaan,

Dukungan dari manajemen adalah hal mutlak harus ada, dengan adanya dukungan top manajemen maka organisasi secara serempak mendukung implementasi ini.    CMMS ini adalah pekerjaan multi section oleh karena itu manajement support harus tertuang dalam pengumuman resmi atau surat penunjukan yang ditanda tangani top manajemen.

Langkah 1 – Menetapkan Project Team dan Scheduling

Tetapkan lingkup dan tujuan proyek dan dibentuk organisasi project untuk identifikasi orang-orang yang akan terlibat termasuk: koordinator project, Maintenance Engieeer, IT team dstnya.

Buatlah juga draft schedule sebagai frame work untuk pelaksanaannya

Langkah 2 – Siapkan Data Data Pendukung

Dapatkan informasi latar belakang yang diperlukan untuk konfigurasi dan penggunaan CMMS, kapan saja

mungkin,

  1. Sistem Pengkodean Asset dan nama Asset yang sama sudah ada untuk
  2. Cost Centre
  3. Lokasi
  4. Nama dan kode Karyawan\
  5. Vendor dan Pemasok
  6. Bagan Organisasi perusahaan
  7. Lainnya yang diperlukan

Data tersebut disiapkan dan disesuaikan kedalam template worksheet yang diminta

Langkah 3 – Mengumpulkan Data Teknis Peralatan dan Historical Data

Tetapkan urutan untuk mengumpulkan data teknis pada aset Anda dan juga history perawatan. Sebagai contoh dimulai dari :

  1. a) Peralatan Produksi Utama
  2. b) Peralatan Utility
  3. c) Building
  4. d) Peralatan keselamatan
  5. e) Dll

Data2 Tersebut dimasukkan kedalam worksheet template yang disediakan, semakin lengkap data yang dimasukkan semakin bagus kapabilitas CMMS ,   Quantity dan Quality data sangat diperlukan .

Langkah 4 –  Detail Scheduling

Team Mendiskusikan draft schedule yang diberikan manajemen dan memperdetail, dan menjadikannya sebagai acuan pekerjaan.

Langkah 5 – Spare part Data Collection

Sparepart adalah termasuk supporting paling penting pada sistem manajemen maintenance. apabila kehandalan / reliability yang dijadikan tujuan maka ketersedian sparepart menjadi sangat penting. Akan tetapi spare part juga tidak bisa didatangkan dalam jumlah besar dan selengkap lengkapnya. Karena ada pembatasan, baik pembatasan area penyimpanan, maupun pembatasan dari sisi budget.  Oleh karena itu diperlukan Optimasi, Just In Time . data yang dibutuhkan untuk spareart biasanya

  • Kode, Nama, Penjelasan
  • Min – Max Stock
  • Vendor / Suplier
  • Lokasi Penyimpanan
  • Harga
  • dstnya

Step 6 – Preventive Maintenance

Prepare Preventive Maintenance Data ,  this data utilize to create preventive maintenance schedulling , and ti plan material purchase for preventive maintenance.

The data require as following

  1. PM Name and task
  2. Step activity and consumable part neded
  3. Manpower
  4. Etc

 

IMPLEMENTATION

Langkah 7 – Implementasi Work Order Preventif Maintenance

Dari paket pemeliharaan Preventif yang dibuat pada Langkah 6, penjadwalan PM dilakukan dengan meng-kompile Data PM yang sudah masuk untuk dilakukan penjadwalkan Word Orders (WO).

Langkah 8 – Implementasi WO Maintenance corrective

Terapkan prosedur di departemen Anda sehingga semua kegiatan perbaikan dicatat dengan benar dalam CMMS

Dan Terapkan prosedur juga sehingga semua permintaan pekerjaan harus melalui CMMS  , sehingga semuanya terekam dalam CMMS .

Langkah 09 – Tetapkan Analisis dan indikator pemeliharaan Anda (KPI / Balanced Scorecard)

– Tetapkan Balanced Scorecard (BSc) dengan KPI yang diputuskan untuk dipantau oleh perusahaan Anda,

dimulai dengan yang biasa: MTBF, MTTR, dll.

– Tetapkan tujuan yang ingin Anda capai

– Menganalisis data yang telah Anda kumpulkan dan mengevaluasi garis tren setiap indikator

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *